- Ciri Pokok
Makalah yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah yang memiliki ciri atau karakter berdasarkan sifat keilmiahannya, sifat dan jenis penalarannya, dan jumlah halamannya. Berdasarkan sifat keilmiahannya, makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kriteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasan.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam: makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Sedangkan makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoriritis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.
Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan atas makalah panjang dan makalah pendek. Dikatakan makalah panjang jika jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.
- Isi dan Sistematika
Secara garis besar, makalah panjang terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal berisi halaman sampul, daftar isi, serta daftar tabel dan gambar (jika ada). Bagian inti terdiri atas pendahuluan, yang mencakup latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan, dan tujuan penulisan makalah, teks utama, dan penutup. Bagian akhir terdiri atas daftar rujukan dan lampiran (jika ada).
- Isi Bagian Awal
- Halaman Sampul
Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis, dan tempat serta waktu penulisan. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas suatu matakuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud berisi nama lembaga (universitas, fakultas, dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun.
2. Daftar Isi
Daftar Isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, dari daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah ditulis lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan: judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar). Penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antarbagian 2 spasi.
3. Daftar Tabel dan Gambar
Penulisan daftar tabel dan gambar dimaksudkan untuk memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah. Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) ditulis secara lengkap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya daftar tabel dan gambar ditulis secara terpisah. Jika dalam makalah hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
Isi Bagian inti
Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama
(pembahasan topik-topik), dan penutup. Cara penulisan makalah dapat dibedakan menjadi (1) penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab), (2) penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad, dan (3) penulisan tanpa menggunakan angka ataupun abjad.
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
(1) Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai dengan judul subbagian seperti berikut.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Balakang
1.2 Masalah dan Topik Bahasan
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
(2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur (misalnya, untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.
Latar Belakang
Latar belakang berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Dalam latar belakang berisi paparan teoritis ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Bagian ini harus dapat menjelaskan kepada pembaca bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan (1) dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) ataupun teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi, (2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah, dan (3) dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapam atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.
Masalah atau Topik Bahasan
Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau topik bahasan beserta batasannya. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persolan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak selalu memiliki pengertian yang sama).
Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft makalah serta revisi draft makalah.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih topik yaitu (1) topik yang dipilh haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis ataupun teoretis dan layak untuk dibahas. (2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dipilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang dilakukan biasanya ala kadarnya dan kurang serius. (3) Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
(4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh.
Setelah topik dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pembatasan topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas, maka pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas.
Dalam upaya menentukan atau memilih topik, beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan untuk menjajaki pemahaman kita tentang topik yang akan dibahas, yakni:
1. Apa yang saya ketahui tentang topik?
a. Apa yang saya ketahui tentang topik termasuk bagian-bagiannya, atau saya harus belajar lebih banyak tentangnya?
b. Apa yang menjadi sumber pengetahuan saya tentangnya pengalaman langsung, observasi, atau membaca?
c. Bagaimana pengetahuan itu memberikan kepada saya pengetahuan yang khusus/khas atau sudut pandang yang khusus menurut saya?
2. Apa yang menjadi fokus topik atau subjek?
a. Apakah topik saya itu termasuk umum atau khusus?
b. Bagaimana saya dapat membatasi topik menjadi lebih singkat, lebih spesifik, dan dapat dikembangkan kepada detail-detail yang lebih besar atau rinci.
3. Apa makna atau manfaat topik yang saya pilih?
a Adakah issues umum penting yang dapat dimunculkan dengan topik yang saya pilih?
b.Dapatkah memberikan pandangan yang baru bagi pembaca menyangkut issue tersebut?
4. Apakah yang menarik tentang topik saya?
a. Apakah saya tertarik terhadap topik itu?
b. Hal-hal apa sajakah yang menarik dari topik tersebut?
c. Dapatkah saya menarik pembaca untuk tertarik pada topik yang saya pilih?
d. Dapatkah topik itu dikelola (manageable)?
e. Dapatkah saya menulis tentang topik ke dalam bentuk atau fakta-fakta khusus, dalam beberapa halaman?
f. Dapatkah saya mengontrol topik itu atau apakah saya tidak dibingungkan olehnya?
g. Jika topik tersebut terlalu lengkap atau sederhana bagaimana cara mengelolanya lebih lanjut?
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasamya topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masa!ah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah; sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan.
1. Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
2. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.
3. Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah berkisar antara 5 sampai 15 kata.
4. Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.
Tujuan Penulisan Makalah
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpu!an bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian, rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinci. Contoh: Makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang acap kali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL.
0 komentar:
Post a Comment