Tuesday, 7 August 2012

MAKALAH

  • Ciri Pokok
Makalah  yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah  yang memiliki ciri atau karakter berdasarkan sifat keilmiahannya, sifat dan jenis penalarannya, dan jumla halamannya.   Berdasarka sifa keilmiahannya makala memiliki   sifat objektif tida memihak,   berdasarka fakta sistematis,   da logis.   Berdasarkan kriteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik   yang   dibahas,   kejelasa tujua pembahasan,   kelogisa pembahasan,   dan kejelasan pengorganisasian pembahasan.
Berdasarkan  sifat  dan  jenis  penalaran  yang  digunakan,  makalah  dapat dibedakan  menjadi  tiga  macam:  makalah  deduktif,  makalah  induktif,  dan  makalah campuran.  Makalah  deduktif  merupakan  makalah  yang  penulisannya  didasarkan pada kajian teoretis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari  lapangan  yang  relevan  dengan  masalah  yang  dibahas.  Sedangkan  makalah campuran  merupakan  makalah  yang  penulisannya  didasarkan  pada  kajian  teoriritis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.
Dari  segi  jumlah  halaman,  dapat  dibedakan  atas  makalah  panjang  dan makalah pendek. Dikatakan makalah panjang jika jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.

  • Isi dan Sistematika
Secara  garis besar, makalah panjang terdiri  atas  tiga  bagian:  bagian  awal, bagian  inti,  dan  bagian  akhir.  Bagian  awal  berisi  halaman  sampul,  daftar  isi,  serta daftar  tabel  dan  gambar  (jika  ada).  Bagian  inti  terdiri  atas  pendahuluan,  yang mencakup latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan, dan tujuan penulisan makalah, teks utama, dan penutup. Bagian akhir terdiri atas daftar rujukan dan lampiran (jika ada).
  • Isi Bagian Awal
  1. Halaman Sampul
Hal-hal   yang   harus   ada   pada   bagia sampul   adala judul   makalah, keperluan  atau  maksud  ditulisnya  makalah,  nama  penulis,  dan  tempat  serta  waktu penulisan. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas suatu matakuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud berisi nama lembaga (universitas, fakultas, dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun.
2.     Daftar Isi
Daftar Isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi  makalah.  Melalui  daftar  isi,  pembaca  akan  dapat  dengan  mudah  menemukan bagian-bagian  yang  membangun  makalah.  Selain  itu,  dari  daftar  isi  akan  dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika  panjang  makalah  ditulis  lebih  dari  20  halaman.  Penulisan  daftar  isi  dilakukan dengan  ketentuan:  judul  bagian  makalah  ditulis  dengan  menggunakan  huruf  kecil (kecuali  awal  kata  selain  kata  tugas  ditulis  dengan  huruf  besar).  Penulisan  judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam  makalah.  Penulisan  daftar  isi  dilakukan  dengan  menggunakan  spasi  tunggal dengan jarak antarbagian 2 spasi.
3.     Daftar Tabel dan Gambar
Penulisan   dafta tabe da gamba dimaksudka untuk   memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah. Identitas tabel dan  gambar  (yang  berupa  nomor  dan  nama)  ditulis  secara  lengkap.  Jika  tabel  dan gambar  lebih  dari  satu  buah,  sebaiknya  daftar  tabel  dan  gambar  ditulis  secara terpisah.  Jika  dalam  makalah  hanya  terdapat  sebuah  tabel  atau  gambar,  sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.

Isi Bagian inti
Bagian  inti  terdiri  atas  tiga  unsur  pokok,  yaitu  pendahuluan,  teks  utama
(pembahasan  topik-topik),  dan  penutup.  Cara  penulisan  makalah  dapat  dibedakan menjadi  (1)  penulisan  dengan  menggunakan  angka  (Romawi  dan  atau  Arab),  (2) penulisan dengan menggunakan angka  yang dikombinasikan dengan abjad, dan (3) penulisan tanpa menggunakan angka ataupun abjad.
1.     Pendahuluan
Bagian   pendahulua berisi   penjelasa tentang   lata belakang   penulisan makalah,  masalah  atau  topik  bahasan  beserta  batasannya,  dan  tujuan  penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
(1) Setiap            unsur     dari     bagian      pendahuluan        ditonjolkan        dan    disajikan       sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai dengan judul subbagian seperti berikut.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Balakang
1.2 Masalah dan Topik Bahasan
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
(2) Semua  unsur  yang  terdapat  dalam  bagian  pendahuluan  tidak  dituliskan  sebagai subbagian, sehingga   tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan.  Untuk  menandai  pergantian  unsur  (misalnya,  untuk  membedakaantara  paparan  yang  berisi  latar  belakang  dengan  masalah)  cukup  dilakukan dengan pergantian paragraf.
Latar Belakang
Latar  belakang  berisi  hal-ha yang  melandasi  perlunya  ditulis  makalah. Dalam  latar  belakang berisi  paparan  teoritis  ataupun  paparan  yang bersifat  praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Bagian ini harus dapat menjelaskan kepada pembaca bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan (1) dimulai dengan sesuatu  yang  diketahui  bersama  (pengetahuan  umum)  ataupun  teori  yang  relevan dengan  masalah  atau  topik  yang  akan  ditulis,  selanjutnya  diikuti  dengan  paparan yang  menunjukkan  bahwa  tidak  selamanya  hal  tersebut  dapat  terjadi,  (2)  dimulai dengan  suatu  pertanyaan  retoris  yang  diperkirakan  dapat  mengantarkan  pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah, dan (3) dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapam atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.

Masalah atau Topik Bahasan
Setelah  bagian  latar  belakang  dipaparkan,  selanjutnya  diutarakan  masalah atau  topik  bahasan  beserta  batasannya.  Masalah  atau  topik  bahasan  tidak  terbatas pada  persolan  yang memerlukan  pemecahan,  tetapi  juga  mencakup  persoalan  yang memerlukan  penjelasan  lebih  lanjut,  dan  persoalan  yang  memerlukan  penegasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak selalu memiliki pengertian yang sama).
Masalah  atau  topik  bahasan  sebenarnya  merupakan  hal  yang  pertama  kali harus  ditetapkan  dalam  penulisan  makalah.  Artinya,  kegiatan  penulisan  makalah diawali  dengan  penentuan  masalah  atau  topik  makalah,  yang  selanjutnya  diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft makalah serta revisi draft makalah.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih topik yaitu (1) topik yang dipilh haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis ataupun teoretis dan layak untuk dibahas. (2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat  penulis.  Dipilihnya  topik  yang  menarik  akan  sangat  membantu  dalam  proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang dilakukan biasanya ala kadarnya dan kurang serius. (3) Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
(4)  Bahan  yang diperlukan  sehubungan  dengan  topik  tersebut  memungkinkan  untuk diperoleh.
Setelah topik dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pembatasan topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas, maka pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas.
Dalam  upaya  menentukan  atau  memilih  topik,  beberapa  pertanyaan  berikut dapat digunakan untuk menjajaki pemahaman kita tentang topik yang akan dibahas, yakni:
1. Apa yang saya ketahui tentang topik?
a. Apa yang saya ketahui tentang topik termasuk bagian-bagiannya, atau saya harus belajar lebih banyak tentangnya?
b.   Apa  yang  menjadi  sumber  pengetahuan  saya  tentangnya                                          pengalaman langsung, observasi, atau membaca?
c. Bagaimana  pengetahuan  itu  memberikan  kepada  saya  pengetahuayang khusus/khas atau sudut pandang yang khusus menurut saya?
2.   Apa yang menjadi fokus topik atau subjek?
a. Apakah topik saya itu termasuk umum atau khusus?
b. Bagaimana   say dapa membatasi   topik   menjadi   lebih   singkat,   lebih spesifik, dan dapat dikembangkan kepada detail-detail yang lebih besar atau rinci.
3. Apa makna atau manfaat topik yang  saya pilih?
a  Adakah issues umum penting yang dapat dimunculkan dengan topik  yang saya pilih?
b.Dapatkah  memberikan  pandangan  yang  baru  bagi  pembaca  menyangkut issue tersebut?
4. Apakah yang menarik tentang topik saya?
a.   Apakah saya tertarik terhadap topik itu?
b.   Hal-hal apa sajakah yang menarik dari topik tersebut?
c.   Dapatkah saya menarik pembaca untuk tertarik pada topik yang saya pilih?
d.   Dapatkah topik itu dikelola (manageable)?
e.  Dapatkah  saya  menulis  tentang  topik  ke  dalam  bentuk  atau  fakta-fakta khusus, dalam beberapa halaman?
f.  Dapatkah  saya  mengontrol  topik  itu  atau  apakah  saya  tidak  dibingungkan olehnya?
g.   Jika topik tersebut terlalu lengkap atau sederhana bagaimana cara mengelolanya lebih lanjut?
Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasamya topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masa!ah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah; sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan.
1. Judul  harus  mencerminkan  isi  makalah  atau  mencerminkan  topik  yang  diangkat dalam makalah.
2. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.
3. Judul  makalah  hendaknya  singkat  dan  jelas.  Sebaiknya,  judul  makalah  berkisar antara 5 sampai 15 kata.
4. Judul  hendaknya  menarik  perhatian  pembaca  untuk  mengetahui  isinya.  Namun judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.

Tujuan Penulisan Makalah
Perumusan  tujuan  penulisan  makalah  dimaksudkan  bukan  untuk  memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada  apa  yang  ingin  dicapai  dengan  penulisan  makalah  tersebut.  Perumusan  tujuan penulisan  makalah  memiliki  fungsi  ganda:  bagi  penulis  makalah  dan  bagi  pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya  dalam  menulis  makalah,  khususnya  dalam pengumpu!an bahan penulisan.  Bagi pembaca makalah,  perumusan tujuan penulisan makala memberika informas tentang   apa   yang   disampaika dala makalah tersebut.  Oleh  karena  itu,  rumusan  tujuan  yang  disusun  haruslah  dapat  memberikan gambaran  tentang  cara  menguraikan  atau  membahas  topik  yang  telah  ditentukan. Dengan demikian, rumusan tujuan bisa berfungsi  sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam  bentuk  rinci.  Contoh:  Makalah  ini  dimaksudkan  untuk  membahas  sejumlah kekeliruan yang acap kali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL.

0 komentar: