Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada
semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan
laporan hasil penelitian. Artikel
yang termasuk kategori artikel nonpenelitian antara lain berupa
artikel
yang menelaah
suatu
teori, konsep, atau prinsip; mengembangkan
suatu
model,
mendeskripsikan
fakta atau
fonomena tertentu, dan menilai
suatu produk. Oleh karena beragam
jenis artikel
ini, maka cara penyajiannya
di dalam jurnal
juga
bervariasi.
Ketentuan
untuk
penulisan
artikel nonpenelitian
pada dasarnya
berlaku
juga
untuk penulisan makalah
pendek
(yaitu makalah
yang panjangnya tidak lebih
dari 20 halaman). Perbedaan antara artikel nonpenelitian dengan
makalah
pendek, bahwa dalam makalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada.
Isi dan Sistematika
Penulisan artikel
menggunakan sistematika tanpa angka
ataupun abjad. Sebuah artike nonpenelitian
berisi
hal-hal
yang sangat
esensial. Oleh karena itu, biasanya jumlah
halaman
yang disediakan tidak
banyak (antara 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam sistematika artikel nonpenelitian
adalah
(1) judul Artikel,
(2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) bagian inti, (6) Penutup, dan (7) daftar
rujukan.
Judul
Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat isi yang terkandung dalam
artikel. Untuk itu, pemilihan
kata yang dipakai dalam
jurnal artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pemilihan kata-
kata untuk judul
perlu
juga
mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca.
Judul artikel sebaiknya
terdiri atas 5-15 kata.
Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis
tanpa
disertai gelar akademik atau gelar lain apapun.
Nama lembaga tempat bekerja
penulis
ditulis sebagai
catatan
kaki
di halaman pertama.
Jika lebih dari dua penulis, hanya nama
penulis utama
saja yang dicantumkan di bawah judul, sedangkan
nama penulis lain ditulis dalam
catatan kaki.
Abstrak dan Kata Kunci
Untuk artikel nonpenelitian, abstrak
berisi artikel yang dituangkan secara padat,
bukan
komentar atau
pengantar dari
penyunting atau
redaksi. Abstrak hendaknya ditulis dalam
bahasa Inggris.
Terjemahan
judul artikel
berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak
berbahasa
Inggris. Panjang abstrak
50-75 kata dan
ditulis dalam
suatu
paragraf.
Abstrak diketik
dengan
sepasi tunggal dengan mengunakan
format yang lebih
sempit
dari
teks
utama
(margin kanan
dan kiri menjorok
masuk
1,2 cm).
Kata kunci adalah
kata
pokok yang menggambarkan
masalah
yang dibahas dalam
artikel
atau istilah-istilah
yang merupakan dasar pemikiran
gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal
atau gabungan kata.
Jumlah kata
kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci
diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi
ilmiah. Dengan
kata kunci, dapat
ditemukan judul-judul tulisan beserta abstraknya
dengan mudah.
Pendahuluan
Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian,
bagian
pendahuluan
dalam
artikel
nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca
kepada
topik utama yang akan dibahas.
Oleh karena
itu, isi
bagian
pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu
menarik pembaca sehingga mereka
”tergiring” untuk mendalami
bagian selanjutnya. Selain
itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan
rumusan singkat
(1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok
yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul.
Bagian Inti
Judul bagian
dan
isi bagian
inti sebuah
artikel
nonpenelitian
tergantung
pada topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat perhatian
pada bagian inti adalah
pengorganisasian isi. Uraian lebih rinci mengenai cara pengorganisasian
isi dibahas pada
paparan berikut.
Penutup
Istilah penutup digunakan sebagai judul akhir dari sebuah
artikel nonpenelitian hanya berisi
catatan akhir atau yang sejenisnya. Jika
uraian pada bagian
akhir berisi simpulan yang dilengkapi
dengan saran, maka sebaiknya
saran ditempatkan dalam
bagian
tersendiri.
Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam
daftar
rujukan sudah
ada dalam
batang tubuh artikel.
Daftar
rujukan harus lengkap, mencakup semua bahan pustaka yang telah
disebutkan dalam
batang
tubuh artikel.
Pengorganisasian Isi
Pengoraganisasian
isi mengacu
kepada
cara penataan
urutan
isi yang akan dipaparkan dalam
artikel ini. Isi yang dimaksud dapat
berupa fakta, konsep, prosedur atau prinsip.
Tipe isi
yang berbeda memerlukan penataan urutan yang berbeda,
tergantung
pada
struktur
isinya. Dalam
hal
ini, terdapat beberapa
tipe isi
yang meliputi (1) tipe isi konsep apabila menekankan uraian tentang “apanya”, (2) tipe isi prosedur
menekankan
”bagaimana”,
dan (3) tipe isi prinsip apabila menekankan ”mengapa”.
1 komentar:
hahaha
Post a Comment