Keikhlasan
itu bukanlah suatu amal, tetapi merupakan jiwa bagi setiap amal. Dan yang
menjadi utama dalam masalah keikhlasan adalah bagaimana caranya keikhlasan itu
dapat terimplementasikan dalam setiap aktivitas ibadah.
Ketika jiwa telah sangat dekat dan mesra dengan ruhnya, maka jiwa dengan mudah mengimplementasikan niat roh itu kedalam aktivitas ibadahnya yang meliputi ucapan, perbuatan, sikap, dan gerak karena pada hakikatnya niat yang ikhlas merupakan kunci utama untuk membuka jalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya setiap hamba dapat mencurahkan perhatiannya secara cermat dan teliti tentang hakikat ikhlas yang sebenarnya.
Ohya, ini saya berikan sedikit ilmu tentang beberapa
sifat atau sikap ikhlas sebagai penunjang kesempurnaan yang harus ada didalam
sifat ikhlas dan sekaligus sebagai pengendali bagi keikhlasan itu sendiri.
unsur-unsur ikhlas tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: Ketika jiwa telah sangat dekat dan mesra dengan ruhnya, maka jiwa dengan mudah mengimplementasikan niat roh itu kedalam aktivitas ibadahnya yang meliputi ucapan, perbuatan, sikap, dan gerak karena pada hakikatnya niat yang ikhlas merupakan kunci utama untuk membuka jalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya setiap hamba dapat mencurahkan perhatiannya secara cermat dan teliti tentang hakikat ikhlas yang sebenarnya.
- Husnuzban (Bersangka Baik)
Firman Allah SWT. dalam sebuah hadist qudsi:
"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada Ku..." (HR. As-Syaikhani dan Tirmidzi dari Abu Hurairah Ra.).
Berprasangka baik adalah sebuah kewajiban bagi para hamba Allah yang memiliki tekad melakukan pendekatan diri kepada-Nya. begitu pula bila kita terapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, sejauhmana kita berpikir, berperasaan, dan berkeyakinan maka akan n mberpengaruh terhadap apa yang akan kita raih atau dapatkan. Oleh karena itu jauhkanlah diri dari prasangka buruk kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya dan sekecil apapun kita perbuat maka Allah akan memperlihatkan kepada kita, baik selagi masih hidup didunia maupun diakhirat kelak.
"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada Ku..." (HR. As-Syaikhani dan Tirmidzi dari Abu Hurairah Ra.).
Berprasangka baik adalah sebuah kewajiban bagi para hamba Allah yang memiliki tekad melakukan pendekatan diri kepada-Nya. begitu pula bila kita terapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, sejauhmana kita berpikir, berperasaan, dan berkeyakinan maka akan n mberpengaruh terhadap apa yang akan kita raih atau dapatkan. Oleh karena itu jauhkanlah diri dari prasangka buruk kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya dan sekecil apapun kita perbuat maka Allah akan memperlihatkan kepada kita, baik selagi masih hidup didunia maupun diakhirat kelak.
- Istiqamah
Sesuai firman Allah SWT.:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah,'kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (QS al-Ahqaaf [46]: 13).
Istiqamah adalah suatu sifat da sikap yang wajib dimiliki oleh setiap individu mumin yang telah berikrar dan beriman kepada Allah SWT. dan merupakan bentuk kualitas rohani yang melahirkan sikap tauhid, konsisten, teguh pendirian, dan perilaku lurus, cermat, terarah, dan tertib serta membentuk tujuan kepada kesempurnaan kondisi yang lebih baik dan hak.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah,'kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (QS al-Ahqaaf [46]: 13).
Istiqamah adalah suatu sifat da sikap yang wajib dimiliki oleh setiap individu mumin yang telah berikrar dan beriman kepada Allah SWT. dan merupakan bentuk kualitas rohani yang melahirkan sikap tauhid, konsisten, teguh pendirian, dan perilaku lurus, cermat, terarah, dan tertib serta membentuk tujuan kepada kesempurnaan kondisi yang lebih baik dan hak.
- Tawakal
Firman Alllah SWT.:
"...kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertawakal kepada-Nya." (QS.Ali 'Imran [3]: 159).
Tawakal adalah suatu sikap menyerahkan segala permasalahan kepada Allah SWT. agar apa yang telah diikhtiarkan mendapatkan restu dan keridhaan-Nya, terkabul permohonannya, mendapat jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan serta mendatangkan manfaat dan keselamatan bagi hamba-Nya. Tawakal tidak akan terwujud bila tidak dimotivasi oleh kekuatan hati dan keyakinan yang tinggi serta didukung oleh pemahaman dan pengamalan ilmu yang baik dan benar.
"...kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertawakal kepada-Nya." (QS.Ali 'Imran [3]: 159).
Tawakal adalah suatu sikap menyerahkan segala permasalahan kepada Allah SWT. agar apa yang telah diikhtiarkan mendapatkan restu dan keridhaan-Nya, terkabul permohonannya, mendapat jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan serta mendatangkan manfaat dan keselamatan bagi hamba-Nya. Tawakal tidak akan terwujud bila tidak dimotivasi oleh kekuatan hati dan keyakinan yang tinggi serta didukung oleh pemahaman dan pengamalan ilmu yang baik dan benar.
- Sabar
Rasulullah SAW. bersabda:
"Kesabaran itu cahaya." (HR. Muslim dari Musa al-Asy'ari Ra.).
Oleh karena itu sabar merupakan sikap menahan diri dan suatu kekuatan, daya positif yang memotivasi jiwa, hati, akal, indera dan fisik untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah dan suatu kekuatan yang dapat menghalangi serta menahan diri seseorang untuk melakukan kejahatan.
"Kesabaran itu cahaya." (HR. Muslim dari Musa al-Asy'ari Ra.).
Oleh karena itu sabar merupakan sikap menahan diri dan suatu kekuatan, daya positif yang memotivasi jiwa, hati, akal, indera dan fisik untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah dan suatu kekuatan yang dapat menghalangi serta menahan diri seseorang untuk melakukan kejahatan.
- Syukur
Bersyukur merupakan perintah Allah atas hamba-Nya. dan
bersyukur merupakan perwujudan dari rasa penghambaan dan mengikis sifar kufur
karena keadaan diri yang telah merasakan kenikmatan demi kenikmatan-Nya. dalam
firman-Nya:
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. al-Baqarah [2]: 152).
Oleh karena itu, syukur merupakan suatu sifat dan sikap serta rasa berterimakasih kepada Allah yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan kenikmatan kepada dirinya.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. al-Baqarah [2]: 152).
Oleh karena itu, syukur merupakan suatu sifat dan sikap serta rasa berterimakasih kepada Allah yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan kenikmatan kepada dirinya.
- Zuhud
Zuhud adalah suatu sikap tidak tergila-gila dan
terpedaya oleh urusan dunia dan segala gemerlapannya. Ciri-ciri sifat zuhud
yaitu tidak gembira yang erlebihan jika memiliki sesuatu dan tidak bersedih
hati ketika kehilangan, menganggap sama antara pujian dan celaan, serta hatinya
dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya.
- Wara'
Wara' adalah suatu sifat dan cara bersikap yang
sangat hati-hati dan selalu waspada terhadap sesuatu dan hal yang diharamkan
oleh Allah, perkara syubhat, bahkan perkara yang halal sekalipun.
0 komentar:
Post a Comment